Kamis, 18 April 2019

Makna Kamis Putih



Hari ini kita Umat Katolik mulai memasuki Tri Hari Suci yang pertama yaitu Kamis Putih. Apakah yang kita rayakan pada hari Kamis Putih ini? Pada Kamis Putih ini kita mengenang malam sebelum Tuhan Yesus akan ditangkap dan disalibkan pada keesokan harinya. Pada Misa Kamis Putih ini, ada pembasuhan kaki... dimana mengenang Tuhan Yesus yang membasuh kaki para muridnya. Mengapa Tuhan Yesus sampai bersedia membasuh kaki murid-muridNya yang mungkin dianggap lebih rendah kedudukannya daripada Yesus sendiri. Itu karena Yesus memiliki sikap rendah hati. Kita diajarkan untuk dapat berendah hati seperti Tuhan Yesus. Rendah hati sendiri dalam bahasa Inggris adalah "humility" yang berasal dari bahasa latin yaitu "humus" yang artinya adalah "bumi". Humus sendiri berarti seperti daun-daun yang jatuh ke tanah. Jadi kalau orang mau merendahkan hati, orang harus mau merendahkan diri seperti daun-daun tersebut yang jatuh ke tanah.

Ini adalah ungkapan bahasa cinta kasih Yesus kepada kita umat manusia melalui proses pembasuhan kaki. Karena kaki dilambangkan sebagai posisi yang berada paling bawah dari semua anggota tubuh kita. Kaki disini juga sebagai simbolis dimana maksudnya adalah kita diajak untuk merendahkan hati kita untuk mau melayani, tidak bersikap sombong kepada orang lain. Kita harus bisa bersikap rendah hati kepada siapapun dan dimanapun. Karena itulah bahasa kasih juga harus kita pelajari. Supaya kita semakin terampil untuk berbahasa kasih kepada sesama. Marilah kita mulai belajar bahasa kasih dan mau membasuh kaki seperti yang telah dilakukan Tuhan Yesus. 

Cr : Homili Rm Agustinus Purwantoro, SJ

Minggu, 14 April 2019

Minggu Palma


Hari ini adalah hari Minggu Palma mengenang sengsara Tuhan Yesus. Ini adalah perenungan pekan terakhir hidup Yesus setelah sepanjang hampir 40 hari ini kita merenungkan penderitaan dan kebangkitan Yesus. Di Minggu Palma inilah kita mengenang peristiwa Yesus memasuki kota Yerusalem. Yesus memasuki kota Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai. Keledai sendiri melambangkan kesederhanaan. Yesus adalah pemimpin yang menghamba. Yesus datang dalam kesederhanaan ke Yerusalem. Bahkan Keledai yang ditungganginya adalah sebuah pinjaman. Dia membutuhkan pinjaman dari kemurahan hati manusia. Itu sebabnya pada Lukas 19:31, selanjutnya Yesus berkata : "Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? Jawablah begini : Tuhan memerlukannya" Bukankah dengan pernyataan Yesus tersebut sesuatu yang paradoks saat Dia berkata : "Tuhan memerlukannya". Bagaimana mungkin Tuhan atau Kristus yang artinya Sang Penyelamat dan Maha Kuasa ini memerlukan pinjaman? Kisah tersebut mengungkapkan diri Kristus yang mau menghamba. Walaupun Kristus kaya dalam segala sesuatu di surga dan di bumi tetapi Dia nuga menyatakan dengam rendah hati Dia membutuhkan bantuan orang lain.
Pola hidup yang menghamba tidak berarti kita harus menjadi pribadi yang bermental hamba. Sebaliknya pola hidul yang menghamba dengan meneladani Yesus Kristus merupakan suatu kepemimpinan yang tepat namun rendah hati. Mengetahui banyak hal tetapi mau mendengarkan pendapat dan gagasan orang lain dengan hati yang lapang, memiliki inisiatif dan kreatifitas tinggi namun tidak pernah memaksa dan menekan sesamanya. Sehingga pada akhirnya mampu mewujudkan suatu relasi yang saling tergantung dan melengkapi.

Cr : Lonceng St Petrus Paulus

[RENUNGAN] Menjaga Iman di Masa Pandemic

Tanpa PSBB Ketat, ICU RS Corona di Jakarta Diprediksi Penuh 15 September. (Line Today) Mulai Senin Depan Perkantoran di Jakarta Wajib Full W...