Melanjutkan ceritaku beberapa waktu lalu.
Kembali lagi ke tempat dimana imanku bermula.
Flashback hari-hari awal mengenal kekristenan sebagai seorang katolik.
Aku memang tidak asing dengan figur seorang Yesus, dari cerita-cerita sekolah minggu yang selalu kuikuti bersama temen2 waktu kecil.
Namun waktu itu hanya Yesus sosok yang dikenalkan padaku.
Disini aku mulai berkenalan dengan sosok penting lainnya yang menemani Yesus.
Bunda Maria, awalnya aku masih ragu tentang Bunda Maria yang tidak pernah aku kenal ini, yang kisahnya terbatas sebagai bunda Yesus namun akhirmya aku makin mengerti dan bahkan sempat heran mengapa sosok sepenting ini tidak diperkenalkan.
Bunda Maria dan doa Rosario adalah mukjizat. Makin mengenal Bunda Maria makin aku bergantung pada doa-doa rosario, tidak akan mudah untuk dimengerti bahkan dengan nalar sekalipun dan aku juga tak akan berusaha mencari pengertian untuk misteri itu, yang pasti aku selalu mengatakan pada diri sendiri, perantaraan seorang ibu ke anaknya adalah jaminan paling hebat.
Menjadi seorang katolik mudahkah? Bagiku gampang-gampang susah. Ya mungkin karena aku melewati berbagai hal dalam perjalanan imanku menjadi katolik, dari sakramen baptis dan sakramen ekaristi yang dilaksanakan bukan berbarengan dengan teman-teman seangkatanku melainkan dengan angkatan calon pengantin, hal ini disebabkan ketika itu kami (aku, mama dan adikku) harus kembali berkumpul dengan papa di Malaysia lebih awal.
Lalu sakramen Krisma yang hampir tidak dapat aku ikuti di saat2 terakhir karena di surat baptisku tidak tertera tanggal penerimaan sakramen ekaristi ku (karena dilangsungkan bersamaan di Jakarta) untungnya aku sempat diberikan foto oleh guru pemimbingku ketika menerima sakramen ekaristi pertamaku hingga bisa menjadi bukti otentik.
Semua itu hanya sekelumit kisah awal imanku menjadi seorang katolik.
pada kesempatan lain waktu aku pasti akan membagikan lagi kisahku sebagai seorang katolik.
~ Salam Penulis ~
Selvestra